Minggu, 08 September 2013

KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PRA AKSARA DI INDONESIA

Tugas Sejarah.

KELOMPOK 3
-Delvia Nuraini -Dessy Ariyanti -Diana Oktaviana -Dwi Oktaviani -Erika Yuniati Putri -Juliawati -M. Nurul Iman -Salsabila Yola -Setiawan -Triska Yuliani
KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
A. KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PRA AKSARA DI INDONESIA
Bila ditinjau dari sistem mata pencahariannya, perkembangan kehidupan sosial ekonomi masyarakat pra aksara melalui beberapa tahap, yaitu:
1. Masyarakat berburu dan meramu. 2. Masyarakat berburu dan meramu tingkat lanjut. 3. Masyarakat bercocok tanam dan berternak. 4. Masyarakat perundagian.

1. MASYARAKAT BERBURU DAN MERAMU
-Perkembangan masyarakat pada masa ini berjalan sangat lamban. -Masyarakat hidup tergantung pada alam, makanan diperoleh dengan cara berburu, mengumpulkan umbi-umbian dan menangkap ikan. -Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil, hal ini untuk memudahkan langkah dan gerak mereka dalam mengikuti binatang buruannya, atau mengumpulkan makanan. -Hidup berpindah-pindah tempat (nomadem) -Menggunakan berbagai alat dari batu dan tulang. -Pemilihan pemimpin dengan menggunakan sistem Primus Inter Pares.
Primus Inter pares adalah Sistem Pemilihan pemimpin melalui musyawarah diantara sesamanya berdasarkan kelebihan yang dimiliki baik secara fisik ataupun spiritual. Primus Inter pares biasanya berhubungan dengan wibawa seorang tokoh merangkum kepercayaan, mutu tokoh (kemampuan mengorganisasi, tingkat visioner, kemampuan merekam dan memahami mimpi publik dalam program publik kemudian melaksanakannya, menghormati keadilan, pandai mendengar, memecahkan masalah dan pandai mempersatukan)

2. MASYARAKAT BERBURU DAN MERAMU TINGKAT LANJUT -Mereka hidup masih tergantung dengan alam. -Mulai lama tinggal disuatu tempat, didalam gua-gua (sedentair). -Karena tidak lagi berpindah-pindah tempat, mereka memiliki waktu luang untuk melakukan hal lain seperti membuat lukisan di dinding tua yang mereka tinggali. -Lukisan yang mereka buat masih berkaitan dengan kepercayaan awal. Contohnya, penghormatan kepada arwah nenek moyang, menggambarkan binatang buruan, atau binatang yang di anggap suci dan gambar telapak tangan yang berwarna merah (sebagai penolak roh jahat dan upacara kesuburan).

3. MASYARAKAT BERCOCOK TANAM DAN BERTERNAK -Mereka sudah hidup menetap, sudah ada perkampungan yang dekat dengan mata air, seperti sungai. -Adanya pembagian kerja secara sederhana antara laki-laki dan perempuan, laki-laki tugasnya ada hubungannya dengan mengerjakan lahan, sedangkan perempuan berkaitan dengan tugas-tugas penyelenggaraan rumah tangga. -Dalam corak bercocok tanam mereka mulai menggarap tanahnya dan berusaha menyimpan makanannya dengan cara mengawetkan. Bentuk kerja mereka dengan cara berhuma, dan ladang berpindah.

4. MASYARAKAT PERUNDAGIAN -Pengertian perundagian adalah pertukangan, artinya orang yang memiliki ketrampilan atau kemampuan dalam melakukan pekerjaan tertentu. -Telah memiliki kehidupan yang menetap (sedenter). -Hasil kebudayan berkembang dengan pesat, seperti benda-benda yang terbuat dari : perunggu,besi,dan gerabah yang sangat halus, serta perhiasaan/manik-manik yang terbuat dari batu-batuan,dan dari kulit kerang. -Mata pencarian adalah pertanian dan cara berladang dan bersawah, masyarakat sudah mengenal perdagangan dengan barter. -Sistem kepercayaan yang berkembang adalah pemujaan terhadap roh nenek moyang, yang didahului persembahan terhadap roh nenek moyang (ditemukannya bangunan pemujaan).

5. KEBUDAYAAN KAPAK LONJONG Adalah kapak yang penampangnya berbentuk lonjong atau belut telur, dengan ujungnya yang lancip sebagai tempat tangkai yang diikat menyiku.
Persebarannya disekitar indonesia bagian timur : sangihe talaud, sulawesi, flores, dan maluku, kapak lonjong memiliki dua ukuran: ukuran kecil (kleinbeil) dan ukuran besar (walzenbeil).
Selain itu ada pula ditemukan gerabah untuk keperluan rumah tangga dan upacara yang di temukan di bukit kerang sumatra dan bukit pasir pantai selatan. Pendukung kebudayaan ini adalah ras melayu melanesoid.

B. KEBUDAYAAN MASYARAKAT AWAL DI INDONESIA
Pengertian kebudayaan. Kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, dapat berwujud benda maupun abstrak.
Kebudayaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat maupun secara keseluruhan.
Menurut Arnold J. Toynbe: Kebudayaan timbul dan berkembang sebagai upaya manusia untuk menjawab tantangan yang ada pada sekitar.
Menurut Koentjaraningrat terdapat 7 unsur kebudayaan yang bersifat universal, yaitu : -Sistem religi -Sistem sosial atau organisasi -Sistem pengetahuan -Bahasa -Kesenian -Sistem mata pencaharian -Sistem peralatan hidup dan teknologi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar