Minggu, 14 September 2014

Chief Financial Officer (CFO)

Chief Financial Officer (CFO)

Posisi tertinggi di bagian keuangan adalah Chief Financial Officer (CFO). Perusahaan tertentu mungkin menyebutnya “Vice President of Financial” atau Direktur Keuangan. Seorang CFO bertanggung jawab langsung terhadap Chief Executif Officer (CEO) atau ke President Director yang bertanggungjawab terhadap dewan direksi (board of directors) dan Chairman (Komisaris).

Secara teknis seorang CFO memiliki status yang sejajar dengan vice president lainnya (marketing, produksi/manufacturing, engineering dan HRD. Itu jika dilihat dalam struktur organisasi perusahaan tradisional—jaman dahulu. Dalam kenyataannya, CFO adalah orang terpenting (dan paling berkuasa) kedua dalam suatu perusahaan, setelah CEO.

Jika ada yang penasaran, dan berpikir: mengapa demikian? Karena semua siklus opersional perusahaan tidak akan berjalanan tanpa uang (dana) dan kefektifan pengunaan dana adalah wewenang dan tanggung jawab CFO—mulai dari perenecanaan, alokasi, penggunaan, hingga pengukuran hasil akhir operasional persahaan menjadi tanggungjawab sekaligus wewenang CFO. Sehingga oleh dewan direksi dan pemegang saham, CFO dipandang sebagai orang yang paling banyak mengetahui seluk beluk operasional perusahaan dari hulu hingga hilir, dari awal hingga akhir siklus.Itu pula sebabnya mengapa kebanyakan posisi CEO di perusahaan-perusahaan besar lebih banyak digantikan oleh CFO dibandingkan direktur dari bagian lain. Stephen Bollenbach and Doug Ivester hanya dua contoh paling nyata.

Bollenbach, sebelum menduduki posisi CEO di jaringan Hilton Hotel, adalah CFO untuk Marriott Hotel. Di kelompok Mariott, dia mendapat penghargaan tinggi atas pernanannya dalam melekaukan pemecahan Mariott menjadi Host Marriott—pengelola hotel, dan Marriott International—pengelola real estate. Setelah itu Bollenbach pindah Walt Disney Co. menduduki posisi CFO yang pada saat itu berhasil mengakuisisi Capital Cities (salah satu perusahaan di bawah ABC Group). Hingga pada akhirnya Bollach menjadi CEO-nya Hilton Hotels.

Doug Ivester adalah CFO-nya Coca-Cola Enterprise. Di Cola-Cola Dough berperan membebaskan perusahaan itu dari belitan hutang dan merosotnya bottling devision, sekaligus membebaskan hutang yang membelit Coke. Selanjutnya Dough menduduki posisi CEO di persahaan minuman raksasa dunia itu.

Tidak ada aturan resmi yang mengatakan bahwa posisi CFO harus diisi oleh orang keuangan yang memegang gelar MBA. Tapi pada kenyataannya, kebanyakan CFO perusahaan besar saat ini disamping sangat mamhir dalam urusan akuntansi dan keuangan, juga sangat memahami pengelolaan business—yang mana bisa dicapai dengan mengambil study MBA—tentunya dari universitas-universitas ternama.

Team Apa Saja Yang ada Di Bagian Keuangan Setelah CFO?
Para pemain di bagian keuangan, di bawah CFO terdiri dari 2 team besar, yaitu:
(a) Team Pengukur/Pemeriksa (The Measurer); dan
(b) Team Pelaksana (The Executor).

Sedangkan fungsi perencanaan di lakukan secara bersama-sama oleh kedua team ini. Gambaran dengan chart sederhana di bawah ini:


Team pengukur (The Measurer) lebih banyak melakukan fungsi pengukuran, pemeriksaan dan perencanaan keuangan. Sedangkan team Pelaksana (The Executor) lebih banyak berfokus di Pelaksanaan dan Perencanaan.

Misalnya: Seorang Tax Accountant, disamping melakukan assessment (pemeriksaan) terhadap kewajiban pajak perusahaan, dia juga berperanan dalam membuat perencanaan untuk meminimalkan biaya pajak atas opersional perusahaan secara keseluruhan.

Team pengukur dipimpin oleh seorang Controller, sedangkan di team pelaksana dipimpin oleh seorang Treasurer. Diantara mereka berdua, dalam banyak kasus, jika seorang CFO tidak ada (naik jabatan ke CEO atau pindah perusahaan lain), posisi CFO lebih banyak digantikan oleh seorang Controller dibandingkan Treasurer. Hal itu disebabkan oleh karena Controller dipandang memiliki bidang tugas yang lebih luas, dimana nyaris semua bagian perusahaan tidak luput dari pengawasan (measurement and assessment)-nya. Sehingga controller dianggap memiliki perspektif yang lebih luas dibandingkan Treasurer.













Sumber: jurnalakuntansikeuangan

1 komentar: